Kamis, 28 Februari 2013

MILIK KITA.

Ada dua orang anak kecil sedang bermain di taman. Saat keduanya sedang berlari, mereka melihat ada sebuah bola. Keduanya girang lalu berlari untuk mengambil bola itu. Tidak lama kemudian keduanya bertengkar dan saling memperebutkan bola itu.
Tidak ada rasa mengalah diantara keduanya. Masing-masing merasa berhak untuk memiliki bola itu sampai pada akhirnya tidak seorang pun memiliki bola itu namun tidak ada lagi persahabatan diantara mereka.
Seperti itulah kehidupan. Saat ada keuntungan, maka kita akan enggan untuk berbagi dengan orang lain. Saat kita melihat kesempatan di depan mata, maka kita akan egois dan lupa untuk memberkati orang lain.
Sifat egois dapat menghilangkan kasih dari dalam hati. Sifat yang egois akan menjadikan manusia menjadi lebih fokus hanya pada tujuan hidupnya saja tanpa peduli terhadap sesama.
Kita harus ingat bahwa di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri. Masih ada campur tangan orang lain yang membentuk pribadi kita hingga kini. Tanpa orang tua, tanpa sahabat, dan tanpa orang-orang yang mungkin selalu kita anggap remeh keberadaannya, maka kita belum tentu menjadi seperti apa yang ada pada diri kita saat ini.
Ingatlah bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah milik Tuhan. Ingatlah bahwa yang berkuasa penuh atas kehidupan kita adalah Tuhan. Apa yang bisa kita bagi dengan orang lain, maka berbagilah. Saat kita bisa memberkati orang lain, maka berkatilah karena kasih itu adalah milik kita semua.
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
1 Petrus 1:22