Rabu, 10 Juni 2009

Bersyukurlah....

Renungan Kristen Sehari-hari

Bersyukurlah....

Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat membaca… anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat.. anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara,kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan.. anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa Merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati.. anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat.. anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran.. anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

Jika orang tua anda masih hidup & menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan mereka… maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka.

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia… anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini…… anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali Semoga anda menikmati hari yang indah ini.

Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Dengan bersyukur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.

Selasa, 09 Juni 2009

Milikku yang paling berharga

Renungan Kristen Sehari-hari

Milikku yang paling berharga

Aku sangat menyukai ucapan mama : "Barang milikku yg paling berharga adalah kamu!"
ucapan yang sangat menyejukkan hati. Dan sampai sekarang aku masih mengingatnya. ..

Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yang dialami para muda-mudi dizaman itu, tapi hal ini sudah umum, tapi dizaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan masing-masing. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai! Yang nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja!

Papa dan mama bekerja di perusahaan yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 02.00 dinihari dan baru pulang kerumah.

Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yg siap disaji. Papa yg lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehigga dengan kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dengan nada keras, " mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?"

Karena papa juga terlalu capek dan langsung menjawab dengan acuh tak acuh, " kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu! "

Mama langsung merespon, "tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!"

Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi, "kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut,ya? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu? Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini!!!"

Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras,setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air Mata, "kamu ingin aku pergi....... .aku akan pergi sekarang!" mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barangnya.

Melihat mama masuk kamar dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yg membelakanginya, "bagus! Pergi sana ! Ambil semua barangmu dan jangan kembali lagi!"

Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata-kata kebencian lagi yang muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar, merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air Mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih tergeletak diatas ranjang. Melihat papa datang, dengan terisak-isak mama berkata, "duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa-masa perpisahan kita yg terakhir."

Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, " "untuk apa?"

Sambil menangis dng terputus-putus mama berkata, "emas dan perak aku tidak memilikinya, " tapi milikku yang paling berharga adalah kamu!" Kamu dan anak-anak, aku tidak memiliki apapun...."

Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata-kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang, sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat dan sayang kepada mama. Menggandeng tangan anak-anak, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan kelak aku juga bercita- cita ingin mendapatkan pasangan yang seperti papa.

Kehidupan apapun yg kita jalani saat ini tidaklah penting yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini terutama disaat-saat badai itu muncul."

Senin, 08 Juni 2009

Allah turut bekerja

Renungan Kristen Sehari-hari

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu


Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung Yesus Kristus yang
disalib, ukurannya tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya. Karena
segala permohonan pasti bisa dikabulkan-Nya, maka orang berbondong-bondong
datang secara khusus kesana untuk berdoa, berlutut dan menyembah,hampir
dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti pasar.

Di dalam gereja itu ada seorang penjaga pintu, melihat Yesus yang setiap
hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi begitu banyak permintaan
orang, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap bisa ikut memikul
beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu hari, sang penjaga pintu pun
berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus.

Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara yang mengatakan, "Baiklah! Aku
akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu, dan kamu yang naik di
atas salib itu, namun apapun yang kau dengar, janganlah mengucapkan sepatah
kata pun." Si penjaga pintu merasa permintaan itu sangat mudah.

Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas, menjulurkan sepasang
lengannya seperti Yesus yang dipaku diatas kayu salib. Karena itu
orang-orang yang datang bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun. Si
penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian sebelumnya, yaitu diam saja
tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati orang-orang yang datang.

Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka pun ada yang rasional
dan ada juga yang tidak rasional, banyak sekali permintaan yang aneh-aneh.
Namun, demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan untuk tidak bicara,
karena harus menepati janji sebelumnya.

Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya, setelah saudagar itu
selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia melihatnya dan
ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun terpaksa menahan diri
untuk tidak ber bicara. Selanjutnya datanglah seorang miskin yang sudah 3
hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat menolongnya melewati
kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan kantung uang yang
ditinggalkan oleh saudagar tadi, dan begitu dibuka, ternyata isinya uang
dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan bukan main, "Yesus
benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!" dengan amat bersyukur ia
lalu pergi.

Diatas kayu salib, "Yesus" ingin sekali memberitahunya, bahwa itu bukan
miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia tetap menahan diri
untuk tidak berbicara. Berikutnya, datanglah seorang pemuda yang akan
berlayar ke tempat yang jauh. Ia datang memohon agar Yesus memberkati
keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja, saudagar kaya itu
menerjang masuk dan langsung mencengkram kerah baju si pemuda, dan memaksa
si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti keadaan
yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar.

Di saat demikian, tiba-tiba dari atas kayu salib "Yesus" akhirnya angkat
bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar kaya itu pun kemudian
pergi mencari orang miskin itu, dan si pemuda yang akan berlayar pun
bereggas pergi, karena khawatir akan ketinggalan kapal.

Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu salib itu sambil
berkata, "TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada disana." Penjaga itu
berkata, "Aku telah mengatakan yang sebenarnya, dan menjernihkan persoalan
serta memberikan keadilan, apakah salahku?"

"Kamu itu tahu apa?", kata Yesus. "Saudagar kaya itu sama sekali tidak
kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk
dihambur-hamburkannya. Namun bagi orang miskin, uang itu dapat memecahkan
masalah dalam kehidupannya sekeluarga. Yang paling kasihan adalah pemuda
itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si pemuda sampai ia
ketinggalan ka pal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan kehilangan
nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya sedang tenggelam di tengah
laut."

Ini kedengarannya seperti sebuah anekdot yang menggelikan, namun dibalik
itu terkandung sebuah rahasia kehidupan...

Kita seringkali menganggap apa yang kita lakukan adalah yang paling baik,
namun kenyataannya kadang justru bertentangan. Itu terjadi karena kita
tidak mengetahui hubungan sebab-akibat dalam kehidupan ini.

Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat ini, baik itu
keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan hasil pengaturan yang
terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu kita baru bisa bersyukur dalam
keberuntungan dan kemalangan dan tetap bersuka cita.

Sebab kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan buat kita. (Roma 8:28)

Kamis, 04 Juni 2009

Bersepeda Bersama Yesus

Renungan Kristen Sehari-hari

Bersepeda Bersama Yesus

Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya. Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah

sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi ...biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan ... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan ... perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan.

Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh ... menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata ... "Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

Rabu, 03 Juni 2009

Nikmatilah Kopinya, Bukan Cangkirnya

Renungan Kristen Sehari-hari

Nikmatilah Kopinya, Bukan Cangkirnya

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis - dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah - dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya
adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

Selasa, 02 Juni 2009

10 Hal yg Tuhan Tak Dapat Lakukan

10 Hal yg Tuhan Tak Dapat Lakukan

Tuhan ngga bisa Melakukan hal-hal ini:

1. Tuhan tidak bisa lelah
Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yangmenciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidakmenjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. - Yesaya 40:28

2. Tuhan tidak dapat melakukan pekerjaan yang tidak bisa Dia tanganiAh, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit danbumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang.Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! - Yeremia 32:17

3. Tuhan tidak dapat tidak kudus Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslahTUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"- Yesaya 6:3

4. Tuhan tidak dapat berat sebelahLalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti,bahwa Allah tidak membedakan orang.Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkankebenaran berkenan kepada-Nya. - Kisah 10:34-35

5. Tuhan tidak dapat ingkar janji Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Kutidak akan Kuubah. - Mazmur 89:35

6. Tuhan tidak dapat mengingat-ingat dosa umat pilihan-Nya yang sudahditebus-NyaAku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri,dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu. - Yesaya 43:25

7. Tuhan tidak dapat membuat seorang jadi pecundang (orang yang kalah)
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalankemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalanakan Dia di mana-mana. - 2 Korintus 2:14

8. Tuhan tidak dapat meninggalkan anda
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karenamereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Iatidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." -Ulangan 31:6

9. Tuhan tidak dapat berhenti memikirkan andaDan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila akuberhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. - Mazmur 139:17-18

10. Tuhan tidak dapat berhenti mengasihi anda
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengankasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. -Yeremiah 31:3kembali