Kamis, 18 Maret 2010

Bola Golf dan Kantong Kertas

Bola Golf dan Kantong Kertas

Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh didekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton.

Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik? Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik.

Apa yang harus dilakukannya? Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi. Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bersama kantong kertas tadi. Resikonya terlalu besar.

Namun, pemain profesional ini tidak melakukan kedua pilihan tadi. Yang dilakukannya adalah ia mengambil korek api dari sakunya kemudian mebakar kantong kertas tadi. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia dapat memukul bola golf itu dengan pukulan terbaiknya.

Beberapa orang memilih untuk mendapatkan hukuman. Beberapa memilih untuk mengambil resiko. Namun sedikit sekali yang bisa berpikir untuk melakukan semuanya tanpa resiko dan hukuman.

Minggu, 14 Maret 2010

Jangan bimbang

Jika ada satu hal yang dapat membawa Anda ke jalan yang jauh dari potensi Anda dan melihat rencana indah Tuhan untuk kehidupan Anda, itu adalah emosi Anda. Emosi yang diberikan Tuhan, tetapi seringkali, orang membiarkan keadaan mereka untuk  di dikte oleh emosi dan pikiran daripada oleh Firman Allah.

Ketika kita membiarkan keadaan kita untuk  di dikte emosi kita, ketika kita marah dengan apa yang kita lihat atau dengar, ini akan membuka pintu bagi keraguan dan ketakutan untuk masuk.
Alkitab mengatakan bahwa ketika kita membiarkan keraguan dan ketakutan dalam hati, kita menjadi tidak stabil. Tapi pahamilah bahwa apa yang Anda rasakan hari ini tak ada hubungannya dengan apa yang Allah benar-benar lakukan dalam hidup Anda. Dia bekerja di balik layar apakah Anda sadar atau tidak! Jangan biarkan diri Anda dikendalikan oleh emosi lagi. Sebaliknya, memilih untuk menjadi orang yang penuh kepercayaan/tidak bimbang. Fokuskan pikiran pada Firman Allah sehingga Anda yakin dapat bergerak maju ke dalam rencana yang baik yang telah DIA rancang untuk Anda!


DOA UNTUK HARI INI :

Bapa Surgawi, terima kasih untuk Firman-MU yang merupakan pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku memilih untuk merenungkan Firman-MU tahu bahwa itu adalah sumber kekuatan dan iman. Bantu saya agar selalu percaya pada-MU. Dalam Nama Yesus '. Amin.

Menaruh Harapan pada Tuhan


Apakah Anda telah menaruh kepercayaan pada Tuhan hari ini? Percaya kepada Tuhan adalah keputusan yang kita buat seperti kita memilih hal lain dalam hidup. Anda memilih apa yang akan dipakai hari ini, Anda mungkin memilih apa yang akan Anda miliki untuk sarapan, dan Anda dapat memilih untuk mempercayai Allah hari ini juga! Dan seperti keputusan untuk menerima keselamatan, bila Anda memilih untuk percaya kepada Tuhan, ada damai yang menempel di bagian dalam hati Anda. Ada berkat yang dicurahkan untuk Anda ketika Anda mempercayai-Nya.Tidak peduli apa yang Anda hadapi dalam hidup hari ini, Anda dapat memiliki iman bahwa Allah akan datang melalui untuk Anda. Anda dapat percaya bahwa Firman-Nya selalu benar. Dalam Mazmur 32, Daud menyebut Allah "tempat persembunyiannya." Dengan kata lain, tidak hanya Anda dapat memilih untuk percaya kepada Allah di tengah-tengah kesulitan Anda, Anda benar-benar dapat bersembunyi di dalam Dia dan mendapat ketenangan jiwa Anda. Ketika keadaan hidup tampaknya susah luar biasa, adalah tepat jika memilih untuk percaya bahwa Allah ada dan akan selalu menuntun langkah Anda. Cari keamanan di dalam Dia, tahu bahwa Dia membuat langkah hidup anda yang berliku menjadi lurus dan memimpin kamu ke dalam kehidupan kekal yang telah dipersiapkan untuk Anda ! DOA UNTUK HARI INI : Bapa di surga, hari ini aku memilih untuk menaruh kepercayaan saya dalam Anda. Saya tahu Anda adalah Allah yang baik dan setia, dan saya percaya bahwa Engkau selalu dalam hatiku. Tolonglah saya agar tetap fokus pada kebaikan-MU hari ini. Dalam Nama Yesus '. Amin.

Rabu, 03 Maret 2010

Humor

Emansipasi Pria: Antara Aku, Tuhanku, Dan Istriku

Seorang lelaki berdoa: "Oh Tuhan, saya tidak terima. Saya bekerja begitu keras di kantor, sementara istri saya enak-enakan di rumah. Saya ingin memberinyapelajaran, tolonglah ubahlah saya menjadi istri dan ia menjadi suami."

Tuhan merasa simpati dan mengabulkan doanya. Keesokan paginya, lelaki yang telah berubah wujud menjadi istri tersebut, terbangun dan cepat-cepat ke dapurmenyiapkan sarapan. Kemudian membangunkan kedua anaknya untuk bersiap-siap ke sekolah.

Kemudian ia mengumpulkan dan memasukkan baju-baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah suami dan anak pertamanya berangkat, ia mengantar anaknya yang kecil ke sekolah taman kanak-kanak.

Pulang dari sekolah TK, ia mampir ke pasar untuk belanja. Sesampainya di rumah, setelah menolong anaknya ganti baju, ia menjemur pakaian dan kemudian memasak untuk makan siang.

Selesai memasak, ia mencuci piring-piring bekas makan pagi dan peralatan yang telah dipakai memasak. Begitu anaknya yang pertama pulang, ia makan siang bersama kedua anaknya.

Tiba-tiba ia teringat ini hari terakhir membayar listrik dan telepon. Disuruhnya kedua anaknya untuk tidur siang dan cepat-cepat ia pergi ke bank terdekat untuk membayar tagihan tersebut.

Pulang dari bank ia menyetrika baju sambil nonton televisi. Sore harinya ia menyiram tanaman di halaman, kemudian memandikan anak-anak. Setelah itu membantu mereka belajar dan mengerjakan PR. Jam sembilan malam ia sangat kelelahan dan tidur terlelap. Tentu masih ada'pekerjaan- pekerjaan kecil lainnya' yang harus dikerjakan.

Dua hari menjalani peran sebagai istri ia tak tahan lagi. Sekali lagi ia berdoa, "Ya Tuhan, ampuni aku. Ternyata aku salah. Aku tak kuat lagi menjalani peran sebagai istri. Tolong kembalikan aku menjadi suami lagi."

Tuhan menjawab:
"Bisa saja. Tapi kamu harus menunggu sembilan bulan, karena saat ini kamu sedang hamil."

Yang senyum, Tuhan Berkati... ^_^