Minggu, 18 Januari 2009

Kisah Penatah batu

Kisah Penatah batu

Pada suatu ketika hiduplah seorang penatah batu. Setiap hari ia pergi ke gunung untuk menatah batu. Selagi bekerja, ia bersenandung. Meskipun ia adalah orang miskin, ia tidak menginginkan lebih dari pada yang ia miliki, sehingga ia tidak merisaukan dunia.

Suatu hari ia dipanggil untuk bekerja di rumah seorang bangsawan. Ketika melihat keindahan rumah sang bangsawan, untuk pertama kali dalam hidupnya ia mengalami rasa sakit yang timbul dari suatu keinginan. Ia berkata sambil menghela nafas panjang, "seandainya saja saya kaya, tidak harus bekerja mencari nafkah dengan bercucuran keringat seperti sekarang ini."

Bayangkan, betapa ia keheranan ketika mendengar suara, "Keinginanmu dikabulkan. Mulai sekarang keinginan apapun yang kaupunyai akan dikabulkan." Ia tidak tahu arti kata-kata itu sampai ia pulang ke pondoknya pada sore hari, ia mendapati rumah besar yang indah seperti yang diidamkannya. Ia berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang batu dan menikmati hidup sebagai orang kaya.

Suatu hari, ia melihat Raja lewat, diiringi pengawal dan budak-budak serta dayang-dayang. Ia berpikir, "Saya ingin menjadi Raja, duduk dalam kereta kerajaan yang megah." Keinginannya segera terkabul, ia dengan segera duduk dalam kereta kerajaan yang megah, dengan pengawal-pengawal dan dayang-dayang, tetapi cuaca hari itu sangat panas. Ia melihat keluar dan kagum akan kekuatan matahari yang memancarkan panasnya ke bumi. "Saya ingin menjadi matahari," katanya. Sekali lagi keinginannya dikabulkan. Ia menjadi matahari yang memancarkan panas ke jagat raya.

Pada musim hujan, sang matahari berusaha untuk menerobos segumpal awan tapi tidak berhasil. Maka ia mengubah diri menjadi awan dan berjaya dalam kekuatannya mampu menahan panas matahari, sampai ia menjadi hujan dan berjumpa dengan karang yang tegar.

"Apa ini? Karang lebih kuat dari saya? Kalau begitu saya ingin menjadi karang."

Demikianlah terjadi, ia berdiri tegak menjulang di lereng gunung, tetapi kemudian ia mendengar suara memecah yang aneh di bawahnya. Ia melihat dengan kecewa karena ia melihat manusia bekerja menatah bongkahan batu darinya.

Akhirnya ia kembali menjadi seorang manusia, penatah batu kembali, dengan hati penuh senandung karena ia merasa bahagia dengan apa ia miliki.

Arloji dan serbuk kayu

Arloji dan serbuk kayu

Seorang tukang kayu yang sedang berkerja, tiba-tiba secara tak sengaja arlojinya terjatuh dan terbenam diantara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama, ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-temannya juga turut membantu mencarinya, namun mereka tetap tidak dapat menemukan arloji kesayangannya.

Ketika tiba waktu istirahat, para pekerja berhenti mencari dan meninggalkan ruangan tempat kerja mereka. Saat itu ada seorang anak yang dari tadi memperhatikan para pekerja-pekerja tadi mencari arloji tikang kayu tersebut. Kemudian anak kecil mendekati tumpukan serbuk kayu, menjongkok dan mencari. Tak berapa lama kemudian anak itu menemukan arloji tersebut dan memberikan kepada tukang kayu.

Tukang kayu sangat senang arlojinya telah ditemukan, tapi dia juga heran, karena anak itu berhasil menemukannya eorang diri, sementara tadi tukang kayu bersama banyak orang mencari dengan susah payah malah tidak ketemu.

“Bagamana caranya engkau mencari arloji ini?” Tanya si tukang kayu.

“Saya hanya duduk secara tenang dilantai. Dalam keheningan itu saya mendengar bunyi tok-tak, to-tak. Dengan itu saya tahu dimana arloji itu berada.” Anak itu menjawab.

Kadang ditengah kesulitan kita, kita perlu untuk mengambil waktu sejenak dalam keheningan untuk intropeksi diri dan berdoa kepada Tuhan. Ditengah keheningan Anda dapat mencurahkan semua isi hati Anda kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk membukakan jalan.

Bersyukurlah


Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan. Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?


Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit. Di masa itulah kamu tumbuh...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih. Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan.

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal baik...

Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...

Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ...

Kasih sayang Seorang Anak

Dulu ada penglima pasukan di Rusia namanya Shamila. Karena pemerintahan kaisar waktu itu sangat otoriter maka dia bersama pasukannya lari ke padang gurun untuk melakukan konsolidasi melawan kaisar. Karena ada di padang gurun maka semua makanan harus dihemat supaya seluruh pasukan bisa bertahan hidup.

Suatu ketika ada laporan bahwa sekarung beras telah hilang. Shamila marah, ia memberi peringatan kepada seluruh pasukannya, "Siapa yang mencuri beras akan dihukum cambuk 50 kali"

Hari berikutnya ada sekarung beras lagi yang hilang. Shamila sangat marah kemudian dia memerintahkan pasukannya, "Siapapun yang mencurinya, tidak peduli pria atau wanita, muda atau tua harus dihukum cambuk 50 kali."

Shamila kemudian memerintahkan pasukan untuk mencari pencurinya.

Beberapa saat kemudian anak buahnya datang: "Panglima ada kabar baik, pencurinya sudah ketemu".

Shamila menjawab: "Bagus"

Anak buahnya menjawab lagi: "Tetapi ada berita buruknya, Panglima ".

Shamilla menjawab lagi: "Apa itu ?"

Anak buahnya menjawab lagi: "Yang mencuri adalah ibu Panglima".

Shamila terdiam, dia bingung, ibunya sudah lanjut usia, kalau diberi hukuman, jangankan 50 kali cambukan, 2 kali cambukan saja ibunya pasti meninggal. Tapi kalau tidak dihukum, ia tidak adil.

Akhirnya Shamilla berkata: "Keputusan ditunda besok pagi"

Semalaman ia berpikir keras bagaimana mengambil keputusan. Seluruh pasukan juga bingung, ada yg tidak tega kalau ibunya dihukum, ada yang bersikeras yang bersalah harus dihukum.

Akhirnya pagi hari tiba. Seluruh anggota pasukan berkumpul. Semua mata menatap kepada Shamilla menanti keputusan yang akan diambil.

Shamila maju dan berkata: "Seperti yang sudah ditetapkan yang mencuri beras harus dihukum cambuk 50 kali. Pasukan, bawa pencurinya ke depan".

Kemudian pencurinya yang juga ibunya dibawa ke depan.

Shamilla berkata, "Segera laksanakan hukum cambuk 50 kali".

Sesaat sebelum algojo menjalankan cambukan yang pertama, Shamilla berkata: "Stop".

Kemudian dia berkata kepada ibunya: "Ibu, aku menyayangi ibu, tapi keadilan harus ditegakkan.Harus ada hukuman untuk suatu pelanggaran."

Tiba tiba ia memeluk ibunya dan berkata: "Ibu, aku menyayangi ibu, aku yang akan menggantikan ibu menerima hukuman ini.Ibu jangan mencuri lagi ya".

Kemudian dia membawa ibunya ke pinggir.

Shamilla berkata kepada algojo: "Algojo cambuk aku 50 kali".

Kemudian Shamilla dihukum cambuk 50 kali.

Dengan demikian Shamilla sebagai pemimpin mempunyai kasih dan sekaligus menjalankan keadilan.

Pengampunan

Ketika Karol Wojtyla dulu masih mengajar di sebuah universitas di Polandia, ia mempunyai mahasiswa yang sangat dekat dengannya yang bernama Adam Zielinski. Ia tidak menyadari/ curiga bahwa sebenarnya muridnya itu adalah mata-mata dikirim oleh Partai Komunis di pemerintahan Polandia baru pasca rezim Nazi, untuk mencari-cari kesalahan yang bisa dipakai untuk menangkapnya. Namun, disepanjang pengamatan spionase-nya itu, Zielinski tidak menemukan hal-hal subversif yang dilakukan Wojtyla yang cukup sebagai bukti untuk menjadikannya tersangka dalam keadaan politik yang belum menentu di negara itu. Yang terjadi sebaliknya, ia justru makin mengenal Wojtyla sebagai seorang hamba Tuhan yang sungguh mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan, juga bagi bangsa dan negaranya. Akhirnya Zielinski meminta maaf dihadapan gurunya itu.

Melihat dan mendengar pengakuan Zielinski yang mengakui kesalahannya dengan menyesal dan hancur hati, Wojtyla mengatakan "if you made mistakes, you already paid for them", maksudnya, penyesalannya yang diungkapkan itu itu sudah cukup untuk membayar kesalahannya. Wojtyla, dengan gampang sekali mengampuninya, ia sama sekali tidak bertanya mengapa ia melakukan perbuatan jahat kepadanya, apa latar belakangnya, ataupun jengkel, marah dan dendam. Zielinski tak pernah menduga bahwa ia mendapatkan maaf dan ampun dari gurunya segampang itu, padahal dialah yang selama ini menyebabkan gurunya itu menderita kesulitan akibat tekanan-tekanan partai komunis. Mengapa Wojtyla begitu mudah mengampuninya? Sebab, harga dari jiwa yang menyesal itu lebih mahal, dan rasa dendam sama sekali tidak sebanding dengan indahnya pertobatan.

Ini salah satu kisah yang diceritakan dalam film "Karol: A Man Who Became Pope", kisah hidup Pope John Paul II, yang diperankan sangat bagus oleh aktor Polandia Piotr Adamczyk. Dan juga musik latar yang bagus dari salah satu komposer terbaik Ennio Morricone. Dan film ini cocok sebagai wujud penghormatan/ tribute bagi salah seorang pemimpin terbaik Gereja, bahkan salah seorang pemimpin terbaik dunia, yang banyak kita kenal keteladanan pribadinya.

ketika sudah menjadi Paus, ia juga melakukan pengampunan yang dicatat dalam sejarah, seorang pemuda Turki Mehmet Ali Agca pada 13 Mei 1981, menembaknya di lapangan Santo Petrus. Setelah sembuh dari lukanya, ia bergegas menemui pemuda itu. Ia merangkul dan memaafkan orang yang berniat membunuhnya itu.