Minggu, 10 Februari 2013

 MENARILAH DI TENGAH HUJAN

Kita tidak pernah tahu kapan hujan akan turun. Di sisi dunia yang lain, hujan kerap mendatangkan bencana. Misalnya, banjir. Kita tidak dapat mencegah datangnya banjir dan kita tidak akan pernah bisa menolah air itu mengalir di depan kita.
Seperti itulah dinamika kehidupan kita. Kita tidak pernah tahu kapan rintangan-rintangan itu datang menhampiri hidup kita. Apa yang akan kita lakukan saat kehilangan pekerjaan, mendapati diri kita mengidap penyakit yang mematikan, atau bahkan kehidupan kita telah hancur berantakan?
Rintangan-rintangan itu merupakan awan gelap kehidupan.  Hujan berasal dari awan yang gelap. Begitu juga dengan rintangan-rintangan yang pada puncaknya akan membawa kita pada suatu kehancuran.
Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, tetapi hidup adalah tentang menari di tengah hujan. Hidup itu bukan diam atau melarikan diri dari suatu masalah. Hidup bukan untuk menunggu semua masalah itu berlalu dari kehidupan kita.
Rintangan dan ujian adalah suatu proses kehidupan yang harus kita kerjakan. Menari di tengah hujan, mengajari kita bagaimana cara untuk bersyukur di tengah-tengah kesulitan yang ada. Dengan bersyukur, maka semua beban berat itu akan menjadi lebih ringan dan kita akan hidup dalam damai sejahtera.